close  

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyamar sebagai pengguna, Polisi Mesir targetkan para Gay di aplikasi GRINDR untuk ditangkap dan dipenjara

Menyamar sebagai pengguna, Polisi Mesir targetkan para Gay di aplikasi GRINDR untuk ditangkap dan dipenjara

Aplikasi kencan gay populer Grindr telah mengeluarkan peringatan kepada penggunanya di Mesir, menyusul laporan bahwa polisi menggunakan aplikasi tersebut untuk meniru dan menargetkan pria gay dan biseksual serta wanita trans. 

Saat membuka aplikasi, pengguna di Mesir akan melihat peringatan muncul dalam bahasa Arab dan Inggris: 

“Kami telah diberi tahu bahwa polisi Mesir secara aktif melakukan penangkapan terhadap kaum gay, bi, dan trans di platform digital. Mereka menggunakan akun palsu dan juga mengambil alih akun dari anggota komunitas asli yang telah ditangkap dan smartphone mereka diambil. 

Harap ekstra hati-hati saat online dan offline, termasuk dengan akun yang mungkin tampak sah di masa lalu.”

Human Rights Watch (HRW) merilis sebuah laporan pada bulan Februari, dimana mereka mendokumentasikan beberapa contoh pejabat pemerintah di seluruh wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang menargetkan orang-orang LGBTQI+ berdasarkan aktivitas online mereka di platform digital.

Laporan berjudul “All This Terror Because of a Photo” mengkaji penggunaan penargetan digital oleh pasukan keamanan di lima negara: Mesir, Irak, Yordania, Libanon, dan Tunisia.

Menurut laporan tersebut, pasukan keamanan menggunakan metode penargetan digital untuk mengumpulkan bukti dan menuntut orang-orang LGBTQI+.

Orang-orang LGBTQI+ dilaporkan mengalami pemerasan online dan pelecehan online. Pejabat keamanan mengandalkan foto digital, obrolan, dan informasi serupa yang diperoleh secara tidak sah dalam penuntutan, yang melanggar hak privasi dan hak asasi manusia lainnya.

Peneliti hak-hak LGBT senior di HRW Rasha Younes menyatakan bahwa pihak berwenang di Mesir, Irak, Yordania, Lebanon, dan Tunisia telah “mengintegrasikan teknologi ke dalam kebijakan mereka terhadap orang-orang LGBT”.

“Sementara platform digital telah memungkinkan orang-orang LGBT untuk mengekspresikan diri mereka dan memperkuat suara mereka, mereka juga menjadi alat untuk represi yang disponsori negara”, kata Younes.

Patrick Lenihan, kepala komunikasi global Grindr, berbicara kepada NBC News, menjelaskan bahwa perusahaan memutuskan untuk mengeluarkan peringatan kepada pengguna Grindr menyusul laporan dari beberapa kelompok advokasi LGBTQI+ di Mesir bahwa sekitar 35 hingga 40 individu LGBTQ telah ditangkap di negara tersebut selama akhir pekan. 

Referensi & Sumber:
  • Pinknews.com
  • nbcnews.com
  • hrw.org
  • aljazzera.com

0 Comments

Type and hit Enter to search

Close

DAILYMOTION VIDEO LINKS

TV SERIES & MOVIES WIDGET SCRIPT

SHOPEE AFIILIATE

IKLAN ADSENSE