close  

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab Saudi Terbuka terhadap LGBT? Benarkah Ini Langkah Maju atau Sekadar Gimmick Wisata?

Arab Saudi Terbuka terhadap LGBT? Benarkah Ini Langkah Maju atau Sekadar Gimmick Wisata?

Belakangan ini, banyak berita dan laporan yang menyatakan bahwa Arab Saudi sedang memperlihatkan sikap yang lebih "ramah" terhadap komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Namun, apakah benar bahwa Arab Saudi sedang makin "ramah" terhadap LGBT?

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dicatat bahwa di Arab Saudi, homoseksualitas dan perilaku seksual yang dianggap melanggar norma agama dan sosial dapat dihukum dengan hukuman yang sangat keras, bahkan termasuk hukuman mati. Sebagaimana diketahui, Arab Saudi menerapkan hukum syariah atau hukum Islam yang konservatif dan ketat, sehingga perilaku seksual yang dianggap melanggar hukum agama dan sosial dapat dikenai hukuman yang sangat berat.

Namun, Visitsaudi.com, situs web resmi untuk wisata Kerajaan Saudi, telah mengubah panduan resminya untuk menyambut pelancong LGBT+ pada bulan Mei 2023. Perubahan ini menjadi sorotan publik dan menjadi pembicaraan di media sosial.

Pada halaman bantuan situs web, pertanyaan baru ditambahkan: "Apakah pengunjung LGBT+ diterima di Arab Saudi?" Jawaban resmi yang diberikan adalah: "Kami tidak meminta siapa pun untuk mengungkapkan detail pribadi dan tidak pernah melakukannya. Siapa pun disilakan untuk mengunjungi negara kami."

Arab Saudi Terbuka terhadap LGBT? Benarkah Ini Langkah Maju atau Sekadar Gimmick Wisata?

Meskipun perubahan ini dianggap sebagai langkah maju, masih banyak tantangan bagi komunitas LGBT+ di Arab Saudi. Negara ini masih dianggap sebagai salah satu negara yang paling konservatif di dunia dalam hal hak LGBT+. Sebagai contoh, dalam hukum syariah Saudi, homoseksualitas dianggap sebagai kejahatan dan dapat dihukum dengan pidana mati.

Banyak orang yang merespons perubahan ini dengan pandangan yang berbeda-beda. Sebagian besar dari mereka mengkritik fakta bahwa negara ini tetap melarang homoseksualitas, sementara di sisi lain, mereka mencoba untuk menarik pelancong LGBT+ untuk datang dan mengunjungi negara mereka. Namun, beberapa orang merasa bahwa perubahan ini bisa menjadi awal yang baik bagi negara ini untuk membuka diri terhadap pengunjung LGBT+ dan memperbaiki pandangan mereka tentang hak LGBT+.

Wajeeh Lion, seorang wartawan Saudi yang terbuka tentang orientasinya, melalui twitter mengatakan bahwa "Sangat menyedihkan melihat sebuah negara mengkriminalisasi komunitas LGBT dan di saat bersamaan menyambut komunitas LGBT,"

"Jadi apa yang kalian lakukan jika kalian adalah Arab Saudi? Komunitas LGBT yang mudah dikriminalisasi memastikan bahwa warga lokal LGBTQ dijebloskan ke penjara dan pada saat yang sama komunitas LGBT internasional disambut tetapi dilarang mengatakan bahwa mereka gay!"

Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah memulai sejumlah reformasi sosial dan ekonomi yang signifikan, termasuk memperkenalkan izin wisata untuk wisatawan internasional. Perubahan baru ini mungkin merupakan bagian dari upaya ini untuk menarik lebih banyak wisatawan dan memperbaiki citra negara mereka di mata dunia. Namun, banyak pekerjaan masih harus dilakukan sebelum komunitas LGBT+ dapat merasa sepenuhnya aman dan diterima di negara ini.

Secara keseluruhan, ini adalah perubahan kecil tetapi penting yang menunjukkan bahwa ada sedikit perubahan menuju kesetaraan bagi komunitas LGBT+ di Arab Saudi. Namun, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum negara ini dapat sepenuhnya menerima hak-hak LGBT+.

0 Comments

Type and hit Enter to search

Close

DAILYMOTION VIDEO LINKS

TV SERIES & MOVIES WIDGET SCRIPT

SHOPEE AFIILIATE

IKLAN ADSENSE