close  

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Review Low Frequency The Series (2023)

Review Low Frequency The Series (2023)

"Drama: Low Frequency" adalah sebuah serial drama Thailand yang menggabungkan elemen misteri, romansa, dan supernatural. Ceritanya berkisah tentang Mon, seorang dekorator interior yang memiliki kemampuan untuk melihat roh. Kehidupannya sering kali rumit karena anugerah supernaturalnya, terutama ketika ia terlibat dengan roh Thames, seorang aktor muda terkenal yang tubuhnya tergeletak tak sadarkan diri di rumah sakit. Mereka berdua kemudian bekerja sama untuk memecahkan misteri di balik kecelakaan Thames dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab serta mengapa kecelakaan itu terjadi. Selama perjalanan mereka, Mon dan Thames menemukan bahwa keterlibatan mereka tidak hanya tentang memahami kecelakaan Thames, tetapi juga tentang menemukan karma mereka sendiri.

Detail

  • Judul: Low Frequency (คลื่นความถี่ต่ำ)
  • Negara: Thailand
  • Jumlah Episode: 8
  • Tayang: 8 Juli 2023 - 26 Agustus 2023
  • Hari Tayang: Sabtu
  • Durasi: 44 menit per episode
  • Penulis Naskah: Title Nirattisai Ratphithak
  • Genre: Misteri, Romansa, Supernatural

Trailer

Plot Cerita

Mon, seorang dekorator interior yang dapat melihat roh, terlibat dengan roh Thames, seorang aktor muda terkenal yang tubuhnya tergeletak tak sadarkan diri di rumah sakit. Mereka berdua kemudian bekerja sama untuk memecahkan misteri di balik kecelakaan Thames dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab serta mengapa kecelakaan itu terjadi. Selama perjalanan mereka, Mon dan Thames menemukan bahwa keterlibatan mereka tidak hanya tentang memahami kecelakaan Thames, tetapi juga tentang menemukan karma mereka sendiri.

Pemeran dan Karakter

Review Low Frequency The Series (2023)
Guitar Sarin Tangcharoenpaisarn
Sebagai Mon

Seorang dekorator interior yang memiliki kemampuan untuk melihat roh.

Review Low Frequency The Series (2023)
Ping Guntapat Kasemsan Na Ayudhya
Sebagai Thames

Seorang aktor muda terkenal yang rohnya berkelana setelah mengalami kecelakaan.

Ulasan

Cerita

Meskipun ide ceritanya menarik, "Low Frequency" agak gagal dalam mengembangkan ceritanya. Beberapa bagian cerita terasa lambat dan agak membingungkan, dengan beberapa detail yang kurang jelas. Kalau dibandingkan dengan serial sejenis seperti "He's Coming to Me" dan "Peach of Time", terkadang "Low Frequency" terjebak dalam klise dan kurang memberikan sesuatu yang baru atau kreatif.

Akting

Akting dari sebagian besar pemainnya biasa-biasa aja. Beberapa di antaranya cukup baik, tapi kurangnya chemistry antara pemain utama menjadi masalah. Misalnya, hubungan antara Mon dan Thames terasa manis tapi chemistry-nya kurang kuat dibandingkan dengan pasangan lain dalam genre yang sama.

Produksi

Salah satu masalah utama produksi drama ini adalah pengeditannya yang terkesan terburu-buru dan tidak konsisten. Beberapa adegan terasa terpotong-potong, membuat ceritanya sulit diikuti. Kalau dibandingkan dengan drama lain yang punya produksi lebih baik seperti "Marry My Dead Body", "Low Frequency" terlihat kurang matang dalam pengeditan dan penyutradaraan.

Musik

Walau ada beberapa momen musik yang bagus, penggunaan musiknya dalam drama ini kurang mencolok atau berpengaruh secara besar pada suasana. Kalau dibandingkan dengan drama lain yang berhasil memanfaatkan musik sebagai elemen kuat, penggunaan musik dalam "Low Frequency" terasa kurang efektif.

Tema dan Pesan

Walaupun ada potensi, tema dan pesan dalam drama ini terasa kurang fokus dan tidak terlalu mendalam. Tema dalam "Low Frequency" terasa kurang menonjol dan bisa terabaikan.

Kelebihan

Premis Cerita yang Unik: Ide cerita tentang seorang dekorator interior yang bisa melihat roh dan terlibat dengan roh seorang aktor terkenal menarik bagi penonton yang suka drama misteri dengan unsur supernatural.

Momen Emosional yang Menarik: Meskipun jarang, beberapa momen emosional dalam drama ini berhasil menarik perhatian dan menggerakkan perasaan penonton, menambah kedalaman pada cerita.

Kekurangan

Pengeditan yang Buru-buru dan Tidak Konsisten: Pengeditan yang terburu-buru dan tidak konsisten membuat ceritanya terasa terpotong-potong dan sulit diikuti oleh penonton.

Kurangnya Chemistry Antara Pemeran Utama: Chemistry antara Mon dan Thames terasa kurang kuat, tidak mampu membangun hubungan yang meyakinkan.

Kurangnya Pengembangan Plot yang Konsisten: Beberapa bagian cerita terasa lambat dan tidak konsisten, dengan beberapa detail yang kurang dijelaskan dengan baik, membuat pengalaman menonton kurang memuaskan.

Keseluruhan

Ya Walaupun punya kekurangan, "Low Frequency" masih bisa dinikmati berkat ide cerita yang menarik dan beberapa momen emosional yang berhasil. Tapi masih banyak ruang untuk perbaikan dalam eksekusi dan pengembangan ceritanya secara keseluruhan. Kalau dibandingkan dengan drama lain yang produksinya dan aktingnya lebih baik, "Low Frequency" kurang memuaskan.

Penutup

Walaupun "Low Frequency" punya ide cerita yang menarik dan beberapa momen emosional yang berhasil menarik perhatian, masih ada kekurangan yang cukup signifikan dalam eksekusi dan pengembangan ceritanya. Pengeditan yang terburu-buru, chemistry yang kurang antara pemain utamanya, dan plot yang tidak konsisten adalah beberapa hal yang memengaruhi pengalaman menontonnya. Kalau dibandingkan dengan drama lain yang produksi dan aktingnya lebih baik, "Low Frequency" terlihat kurang memuaskan. Tapi masih layak ditonton buat penggemar genre misteri dengan unsur supernatural, walaupun ada banyak ruang untuk perbaikan dalam pengeditan, pengembangan karakter, dan penyampaian tema yang lebih kuat.

0 Comments

Type and hit Enter to search

Close

DAILYMOTION VIDEO LINKS

TV SERIES & MOVIES WIDGET SCRIPT

SHOPEE AFIILIATE

IKLAN ADSENSE