close  

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Review Bed Friend The Series (2023)

Review Bed Friend The Series (2023)

Bed Friend: The Series adalah sebuah drama BL Thailand yang menarik perhatian banyak penonton dengan premisnya yang menjanjikan. Namun, apakah drama ini mampu memenuhi ekspektasi yang tinggi dari para penonton? Mari kita telaah lebih lanjut.

Detail

  • Judul: Bed Friend: The Series
  • Juga Dikenal Sebagai: Don't Play with Anol, Middle Love Project, Ya Len Kap Anon
  • Sutradara: Cheewin Thanamin Wongskulphat
  • Penulis Skenario: Jungjing Wanna Kortunyavat, May Thidaphon Phrueksamaswong
  • Genre: Romansa, Drama
  • Negara: Thailand
  • Tipe: Drama
  • Jumlah Episode: 10
  • Tayang: 18 Februari 2023 - 22 April 2023
  • Hari Tayang: Sabtu
  • Jaringan Asli: GMM One
  • Durasi: 45 menit

Plot Cerita

Bed Friend: The Series adalah tentang perjalanan dari persahabatan menjadi cinta antara dua karakter utama, Uea dan King. Uea adalah seorang pria muda yang telah mengalami trauma masa kecil yang meliputi pengalaman kekerasan dan pelecehan. Dia awalnya memiliki hubungan konflik dengan King, rekan kerjanya yang tampaknya sempurna namun memiliki sisi gelapnya sendiri.

Meskipun awalnya saling bermusuhan, Uea dan King terlibat dalam hubungan teman tidur yang kemudian berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam. Namun, di balik hubungan intim ini, terungkaplah latar belakang trauma yang menghantui Uea, yang menjadi fokus utama dari cerita ini. Mereka berdua harus menghadapi masa lalu mereka yang kelam dan mencoba untuk mengatasi rintangan yang menghalangi hubungan mereka.

Selama perjalanan mereka, Uea dan King menghadapi berbagai masalah dan konflik, termasuk cobaan atas hubungan mereka, trauma masa kecil Uea, dan tekanan dari lingkungan sekitar. Meskipun demikian, mereka juga menemukan dukungan satu sama lain dan berjuang untuk mengatasi rintangan tersebut bersama-sama.

Pemeran dan Karakter

James Supamongkon
Sebagai Uea

Sorang pria muda yang memiliki latar belakang trauma masa kecil, termasuk pengalaman kekerasan dan pelecehan. Dia awalnya mempunyai hubungan konflik dengan King.

Net Siraphop
Sebagai King

Rekan kerja Uea yang kemudian menjadi pasangannya. Meskipun terlihat seperti pria yang sempurna, King memiliki sisi gelapnya sendiri dan terlibat dalam perjalanan emosional bersama Uea.

Ulasan

Cerita

Jadi, ceritanya, Bed Friend: The Series itu tentang King dan Uea, dua orang karyawan yang pada awalnya benci banget satu sama lain, tapi akhirnya malah terlibat dalam hubungan spesial gitu. King tuh tipe playboy yang suka gonta-ganti pasangan seks, sementara Uea lebih ke arah introvert yang punya trauma masa kecil karena pelecehan seksual. Mereka kerja di kantor yang sama dan deket sama Jade, temen baik mereka yang selalu support mereka. Awalnya, mereka bener-bener nggak suka satu sama lain, tapi lama-lama, hubungan mereka mulai berkembang lebih dalam.

Drama ini sebenernya punya konsep menarik tentang bagaimana persahabatan bisa berubah jadi cinta, tapi sayangnya pelaksanaannya kurang memuaskan. Ceritanya sering terasa putus-putus dan nggak konsisten, jadi agak susah ngikutin perkembangan karakter dan jalan ceritanya. Kalo karakter dan alur ceritanya lebih dikembangin dengan baik, pasti drama ini bakal lebih menarik dan penonton bakal lebih nyambung sama perasaan karakter-karakternya. Selain itu, drama ini juga ngebahas isu sosial tentang pelecehan seksual dan homofobia, tapi kurang digali dengan mendalam. Meskipun begitu, masih bisa dinikmati sebagai hiburan ringan, cuma nggak meninggalkan kesan yang berkesan banget dalam ceritanya.

Akting Karakter

Soal akting para pemain di Bed Friend: The Series, menurut gue cukup mengesankan. Terutama dalam ngungkapin emosi kompleks dari karakter-karakternya. Net Siraphop dan James Supamongkon yang jadi King dan Uea, berhasil banget bikin cerita cinta yang penuh konflik dan trauma. Mereka bisa menunjukkan perubahan sikap dan perasaan dari saling benci jadi saling mencintai, juga menghadapi masa lalu yang susah. Dan mereka berani banget juga ngejalanin adegan-adegan panas yang bikin drama ini makin menarik.

Tapi, ada beberapa momen di mana aktingnya agak kaku dan nggak sepenuhnya meyakinkan, terutama dalam adegan-adegan dramatis yang butuh ekspresi emosi yang lebih dalam. Contohnya, waktu Uea lagi panik karena trauma, atau waktu King nangis karena merasa bersalah. Seharusnya adegan-adegan ini bisa bikin penonton terbawa suasana, tapi sayangnya akting mereka terlihat kurang alami dan berlebihan. Akting yang lebih natural bakal bikin drama ini lebih menyentuh dan realistis.

Produksi

Soal produksi, Bed Friend: The Series punya beberapa kekurangan, terutama dalam hal editing yang terasa terburu-buru dan bikin kebingungan. Ada beberapa adegan yang nggak konsisten dan bikin alur ceritanya jadi kacau. Ini bikin penonton kesulitan ngikutin cerita dan merusak suasana dramatis.

Tapi, secara visual dan sinematografi, beberapa adegan, misalnya di pantai, punya potensi yang bagus. Adegan di pantai itu punya warna, pencahayaan, dan angle kamera yang indah banget, bikin suasana romantis dan artistik. Selain itu, adegan ini juga nunjukin chemistry yang oke banget antara Net dan James, yang jadi King dan Uea. Ini jadi salah satu adegan favorit penonton dan dapet pujian dari beberapa kritikus. Visual dan sinematografi yang lebih bagus bakal bikin drama ini lebih menarik dan berkualitas.

Musik

Musiknya di Bed Friend: The Series nggak terlalu mencolok dan agak kurang mengesankan. Beberapa lagunya mungkin pas dengan suasana tertentu, tapi secara keseluruhan, kontribusinya ke atmosfir drama ini minim banget dan nggak bikin kesan.

Tema dan Pesan

Soal tema dan pesan, Bed Friend: The Series nyoba banget untuk menyentuh topik-topik sensitif seperti trauma dan kesembuhan. Drama ini nunjukin gimana King dan Uea, yang punya luka masa lalu, saling menemukan dan bantu satu sama lain untuk sembuh. Drama ini juga ngebahas isu sosial kayak pelecehan seksual, homofobia, dan diskriminasi.

Tapi, pengolahan tema-tema ini kurang mendalam dan kadang terlalu dramatis, jadi ngurangin dampak emosional yang seharusnya bisa dirasain penonton. Drama ini nggak eksplorasi secara detail proses penyembuhan trauma yang dilakuin King dan Uea, cuma nunjukin hasil akhirnya aja. Terus, drama ini juga agak klise dan stereotip dalam nggambarkan karakter-karakter yang alami isu-isu sosial, jadi nggak nunjukin perspektif yang baru atau beda. Masih ada potensi buat jadi drama yang inspiratif dan menyentuh, cuma perlu perbaikan dalam cara ngeluarin tema dan pesannya.

Kelebihan

Salah satu kelebihan Bed Friend: The Series tuh premisnya yang menarik tentang kebencian dan cinta, yang nunjukin gimana dua orang yang awalnya saling benci bisa berubah jadi saling mencintai. Drama ini juga punya beberapa momen yang manis dan emosional antara karakter-karakternya, bikin penonton ikut terbawa suasana. Terus, drama ini juga nunjukin pentingnya persetujuan dalam hubungan intim, dengan dialog-dialog yang nge-hargain pilihan dan kehendak masing-masing pasangan. Ada juga beberapa adegan yang nunjukin kematangan dalam ngatasi trauma masa lalu, dengan nge-tekankan bahwa kesembuhan itu proses yang butuh waktu dan dukungan.

Kekurangan

Meskipun ada beberapa kelebihan, Bed Friend: The Series juga punya kekurangan yang cukup mencolok yang ngurangin kualitas dan kesan drama ini. Pengembangan ceritanya terasa terfragmentasi, bikin penonton kesulitan ngikutin alur dan perkembangan karakternya. Akting yang kadang-kadang kurang meyakinkan juga bikin penonton nggak nyambung sama emosi dan konflik yang dialami karakter-karakternya. Pengolahan tema-tema sensitif yang kurang mendalam juga bikin drama ini nggak nunjukin pesan yang kuat atau inspiratif buat penonton. Selain itu, produksinya dan penyuntingannya yang kurang konsisten juga bikin drama ini keliatan kurang profesional dan rapi. Seharusnya bisa jadi drama yang menarik dan menyentuh, tapi sayangnya kurang bisa mengeluarkan potensi dan ide dengan baik.

Keseluruhan

Jadi, secara keseluruhan, Bed Friend: The Series itu drama yang punya potensi tapi belum kesampaian sepenuhnya. Kalo dikembangkan lagi ceritanya, aktingnya, dan produksinya secara keseluruhan, drama ini bisa jadi karya yang lebih kuat dan menarik buat penonton.

Penutup

Bed Friend: The Series itu drama BL Thailand yang menarik perhatian dengan premisnya yang menjanjikan. Meskipun punya beberapa kelebihan, kayak premis yang menarik dan momen-momen emosional yang bikin kesan, tapi juga punya beberapa kekurangan, kayak pengembangan cerita yang terasa putus-putus, akting yang nggak konsisten, dan produksi yang nggak selalu memuaskan. Dengan perbaikan yang tepat, Bed Friend: The Series punya potensi buat jadi karya yang lebih baik dan lebih menarik buat penonton yang suka drama dengan tema-tema kompleks dan emosional.

0 Comments

Type and hit Enter to search

Close

DAILYMOTION VIDEO LINKS

TV SERIES & MOVIES WIDGET SCRIPT

SHOPEE AFIILIATE

IKLAN ADSENSE