
Latar Belakang "Strongberry dan Matchbox"
"Strongberry dan Matchbox" dikenal sebagai 2 produsen konten LGBT terkemuka di Korea Selatan. Mereka telah sukses meluncurkan sejumlah drama dan film pendek LGBTQ yang memikat perhatian seperti "My Pistachio," "Buddy Park," "Table Manner," "Choco Milk Shale" dan lainnya. Salah satu keberhasilan Strongberry dan Matchbox saat mereka membuat proyek "Long Time No See," yang dirilis dalam format film dan drama. Selain itu, produsen ini juga dikenal dengan peranannya dalam membuka ruang bagi produksi konten berkualitas dengan tema LGBT di Korea Selatan.Trilogi "Blossom Campus"
Proyek "Blossom Campus" menjadi bagian dari trilogi yang juga mencakup "Blossom Series" dan "Blossom GuestHouse." Cerita ini memfokuskan pada Min Jae, seorang mahasiswa yang baru saja pindah ke Departemen Musik Praktis di Universitas Hankuk. Di sinilah ia bertemu dengan Gyu Ho dari Departemen Taekwondo, dan kebersamaan mereka memberikan dinamika menarik pada cerita. Dalam perannya sebagai mahasiswa yang juga bekerja sebagai pustakawan di perpustakaan kampus, Min Jae mengalami interaksi intens dengan Gyu Ho, yang dengan segala keanehannya, tak dapat dilepaskannya dari pikirannya.Kemampuan Sutradara Kang Woo
Sutradara Kang Woo, yang sebelumnya terlibat dalam proyek "Long Time No See," akan memimpin penyutradaraan dalam trilogi ini. Namanya dikenal lewat karya-karya seperti "I Don’t Care" (2016), "Long Time No See" (2017), "Some More" (2018), "Secret Roommate" (2020), dan "Sweet Curse" (2021). Kemampuannya dalam menghadirkan cerita yang mendalam, adegan yang kuat, dan atmosfer yang emosional telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk citra industri hiburan Korea Selatan.Antusiasme Penggemar
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkaya kembali kualitas dan variasi konten yang ditawarkan oleh industri hiburan Korea Selatan. Dengan kehadiran "Blossom Campus," produsen dan sutradara berupaya memberikan cerita yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan perwakilan dan identifikasi bagi kalangan yang beragam. Antusiasme para pecinta konten LGBT dalam dan luar Korea Selatan diharapkan dapat menjadi dorongan bagi keberlanjutan dan perkembangan karya-karya semacam ini.Kesimpulan
"Blossom Campus" bukan sekadar proyek baru, tetapi juga merupakan bukti semangat kolaborasi antara dua kekuatan dalam dunia konten LGBT Korea Selatan. Keberhasilan "Strongberry dan Matchbox" dalam menciptakan konten bermakna dipadukan dengan kemampuan sutradara Kang Woo, menciptakan ekspektasi akan cerita. Dengan sepak terjang yang mengesankan, tidak diragukan lagi bahwa karya ini akan menjadi perbincangan hangat di kalangan pencinta drama dan film di seluruh dunia.
Tags:
News